CREAM : ERA DIMULAINYA MUSIK KERAS

Sejak populernya lagu-lagu The Beatles di Amerika yang membuat semakin kerasnya gelombang British Invasion membuat anak-anak muda Negeri Elisabeth semakin getol dalam membuat karya musik.  British Invasion adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan banyaknya artis/musisi band pop, rock asal Britania Raya yang populer di Amerika dan bahkan juga dunia pada saat itu.  Menurut Wikipedia British Invasion dibagi dalam dua gelombang.  Pertama sekitar tahun 1960-an dan yang kedua sekitar tahun 1980-an.  The Beatles dan The Rolling Stones merupakan band yang dipandang sebagai yang mendominasi pada saat itu hingga sampai akhirnya kita tahu bahwa setelahnya banyak band-band yang ikut berperan ‘memperparah’ efek British Invasion.

British Invasion
Sumber gambar : https://thehub.musiciansfriend.com/bits/british-invasion-quotes

 

Sebelum tahun 1960 merupakan awal kebangkitan musik hal ini mungkin efek dari berakhirnya perang dunia II, orang-orang bersukacita dalam menatap hidup yan lebih baik khususnya dalam menatap dunia musik yang lebih baik.  Kala itu muncul banyak musisi blues, rock’n roll, jazz yang mendominasi dunia musik.  The Tiellman Brothers, Howlin Wolf, sampai Chuck Berry ikut membentuk musik moderen terlebih pada saat itu telah ditemukannya teknik moderenisasi blues dengan menggunakan gitar listrik yang ditemukan oleh anak-anak muda Chicago Amerika.  The Tiellman Brothers dan Chuck Berry dirasa merupakan pelaku dari pembuatan musik moderen blues, rock’n roll mungkin mereka mengadaptasi permainan blues yang sudah dimoderenkan di Chicago.  Permainan mereka menginspirasi band-band lainnya di Inggris sebut saja The Beatles dan The Rolling Stone.  Kedua band British itu makin memoles warna musik rock’n roll dan blues.  Tidak heran jika mereka memimpin band-band Britania dalam rangka invasi ke Amerika pada khususnya dan dunia pada umumnya.

The Tielman Brothers
Sumber gambar : http://jatim.tribunnews.com/2017/02/04/the-tielman-brothers-grup-band-rock-pertama-asal-indonesia-yang-jadi-kiblat-band-dunia

 

Tindakan mereka yang memoderenisasi musik-musik 1950-an rupanya memantik anak-anak muda lainnya di Inggris untuk ikut berperan mengembangkan musik moderen dan tentu saja menambah daya gedor British Invasion.  Sebut saja The Kinks, The Who, Pink Floyd, The Animals, The Yardbirds, dan Cream yang merupakan segelintir contoh band yang ikut menggempur dalam narasi British Invasion.  Namun dari sekian band-band yang terlibat dalam memeriahkan British Invasion Cream merupakan band yang paling menonjol dan mendominasi dalam hal skill, penjualan album, dan kualias musik.  Mereka tidak lagi ikut dalam ‘pakem membuat musik’ seperti pendahulu mereka namun mereka membuat hal yang berbeda.  Ini terasa dalam musik-musik mereka yang berbeda dari band-band lainnya dalam pasukan British Invasion.  Lagu-lagu mereka seperti The Spoonfool, Deserted Cities of the Heart, I’m so glad, Tales of brave ulysses dan masih banyak lagi menunjukkan pada kita bahwa lagu ini beda banget dari band-band lainnya, lebih fresh, lebih berat, lebih keras, dan tentunya kita menemukan pengalaman lain dalam menikmati sebuah lagu.

CREAM Band from London England.
Members of rock band Cream, their sound was characterised by a melange of blues and psychedelia. Cream combined Clapton’s blues guitar playing with the airy voice of Jack Bruce and the manic drumming of Ginger Baker. Photo by LFI/ABACAPRESS.COM Sumber gambar : https://theaudiophileman.com/cream/

 

Cream terbentuk sekitar tahun 1966 dengan formasi trio yang tersiri dari Eric Clapton sebagai gitaris, Jack Bruce sebagai bassis, dan Ginger Baker sebagai drummer.  Mereka penuh skil dalam bermain musik, Eric sebagai gitaris blues yang ditempa sejak kecil dan ia menyempurnakan skilnya ketika ia bermain untuk John Mayall and Blues Breakers sehingga membuat ia menjadi pujaan banyak gitaris di Inggris.  Ia dijuluki sebagai Guitar God oleh khalayak muda di Inggris.  Ketika itu banyak perbincangan tentang permainannya sampai-sampai terdapat tulisan di jalanan kota London “Clapton is God”.  Hal itu tidak berlebihan karena pada saat itu banyak gitaris di Inggris khususnya London bermanin gitar tidak begitu banyak menggunakan teknik, tetapi dengan kemunculannya Eric ini membuat menjadi semakin baru dan berbeda dalam bermain gitar.  Hal itu menyebabkan kemunculan gitaris hebat lainnya seperti Jeff Beck dan Jimmy Page.  Cream dipandang sebagai Supergroup pertama di dunia, ini tidak berlebihan karena memang ketiganya -Eric, Jack, dan Ginger- penuh dengan talenta.  Eric dengan permainan bluesnya yang membuat banyak orang kagum, dikombinasikan dengan Jack dan Ginger yang bermain jazz menghasilkan musik-musik dengan genre baru.  Mereka menemukan blues rock, psychedelic rock, garage, hard rock, sehingga mereka dipandang sebagai peletak dasar musik keras untuk periode musik setelahnya.  Musik mereka dianggap sebagai pondasi dasar atau pertama dalam musik-musik keras pada saat ini.

Ketenaran Cream terlebih gitarisnya diketahui oleh seorang gitaris berbakat lainnya di belahan dunia sana -Amerika- yang kelak akan menjadi icon gitaris dunia selain Eric dan dipuja oleh banyak gitaris dunia hingga sekarang.  Jimi Hendrix merupakan gitaris yang dimaksud, ia datang ke London karena ingin bertemu Eric dkk serta ingin ngejam bareng.  Rupanya sang Guitar God asal British ‘dihajar’ oleh Jimi Hendrix yang saat itu ikut juga memperkenalkan teknik bermain gitar yang ciamik dengan equipment yang lebih wah.  Jika Eric menemukan teknik bermain gitar blues yang menghasilkan woman tone, Jimi datang kepada dia dengan memperkenalkan permainan yang penuh dengan improvisasi dan penggunaan wah wah pedal sehingga suara yang dihasilkan dari permain gitarnya menjadi asing ditelinga namun tetap spektakuler.  Setelah Jimi  pulang dari ngejam itu, ia membuat band The Jimi Hendrix Experience  yang dipandang sebagai upaya penyeimbang pengaruh Cream dan tentu saja sebagai penyeimbang hegemoni British InvasionCream dan Jimi Hendrix Experience menjadi sebuah icon untuk band-band lainnya dalam bermain musik.  Keduanya merupakan tipe jamming band yang artinya mereka tidak menuruti pakem yang ada terhadap aturan-aturan dalam bermusik, mereka mengeksplor musik ketika di studio dan live perform, mereka melupakan lirik-lirik lagu mereka, mereka hanya bermain dan bermain, menggebuk drum, membetot senar bas, memetik senar gitar yang merangkai kunci-kunci blues, sampai pada menggunakan lidah untuk memetik senar ini dilaukukan oleh Hendrix.  Tidak heran akibat keberadaan mereka lahir band-band lainnya yang ikut menemukan musik moderen khususnya rock dan yang paling mendominasi dari yang baru-baru ini adalah Led Zeppelin yang dipandang sebagai ‘anak’ karya dari Eric dan Hendrix.

Jimi Hendrix dan Eric Clapton, 2 Dewa Gitar
Jimi Hendrix dan Eric Clapton, 2 dewa gitar pada era 1960s. Sumber gambar : http://goldfm.lk/life/other/223/jimi-hendrix-eric-clapton-two-guitar-wizards-1967

 

Cream sebagai Supergroup pertama di dunia menunjukkan pada kita bahwa musik dapat berevolusi dan menjadi lebih indah dari sebelumnya.  Cream membuat musik lebih segar dan tentu saja mereka laiak disebut sebagai peletak dasar musik keras, lagu-lagu mereka merupakan sesuatu yang baru terlebih lirik-lirik mereka sangat puitis yang mendapat banyak pujian dari kritikus, ini tidak terlepas dari peran Jack Bruce dan Pete Brown yang mendominasi dalam penulisan lirik-lirik musik.  Musik mereka bukan hanya memberikan kepuasan dan memberi pengalaman berbeda dalam mendengarkan musik.  Eksistensi Cream merupakan suatu tambang emas untuk meraup keuntungan hal ini ditandai dengan suksesnya penjualan untuk ketiga album mereka –fresh cream, wheel of fire, dan good bye– yang sangat sukses dipasaran.  Namun sayangnya eksistensi mereka tidak bertahan lama, mereka akhinya bubar pada tahun 1969 karena ego dari masing-masing personil yang semakin besar.