JURASSIC PARK DAN KESERAKAHAN MANUSIA

Sumber Foto : Google

Pembaca pasti sudah tidak asing lagi dengan film Jurassic Park, film yang bertemakan sains-fiksi mengenai dibangkitkannya kembali para Dinosaurus di masa moderen yang mengejar para manusia lalu melahapnya bulat-bulat (tanpa pake sosis). Diawali dengan inisiatif seorang pengusaha kaya raya – sebut saja Hammond – yang ingin membangun kebun binatang dengan konsep hewan-hewan purba kala, maka dengan mantra Pak Tarno – bim sala bim jadi apa prok..prok..prok – terciptalah hewan-hewan purbakala yang liar dan ganas seperti Tyranosaurus atau T-Rex, Raptor dan kawan-kawan serta hewan purbakala herbivora lainnya – saya tidak tahu apa namanya yang jelas mereka memakan tumbuhan bukan teman – yang sangat indah dan berukuran sangat besar. Saya masih ingat sekali kapan pertama kalinya menonton film ini, waktu itu saya masih sekolah di tingkat dasar, saya menonton Jurassic Park bagian III yang menceritakan seorang anak hilang di pulau Dinosaurus (perlu diketahui Hammond memangun kebun binatangnya di sebuah pulau – Costa Rica ) dan sekarang pun ketika sudah tingkat akhir (koboy kampus) masih menonton film itu, bahkan film versi terkhir dari Jurassic Park – Jurassic World – masih saya tonton dengan calon gebetan. Film ini tentu memberi kesan mewah bagi saya karena saya sering berimajinasi survive di hutan para monster itu tentu dengan gebetan saya itu – calon lebih tepatnya –

Jurassic Park merupakan film yang sangat bagus dengan segala macam visual efek yang ciamik, setting peralatan dengan teknologi canggih dengan berlatar kan hutan rimba a’la purba. Film yang mampu menjelaskan secara rasional dan ilmiah mengapa hewan purbakala tersebut bisa lahir kembali pada zaman ini – zaman serba instan dari persoalan mie sampai ijazah pun serba instan – . Bahkan pada zaman ini para manusia nya sibuk saling tuduh-menuduh kafir, dan saling memberi PHP mengenai percintaan kaum jomlo sedunia. Diawali dengan penemuan sejenis nyamuk aneh dengan keadaan beku oleh ‘para ilmuan’ Hammond, yang di dalam tubuh nyamuk itu terkandung sejumlah materi genetik hewan purba kala sehingga dengan kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat terlahir lah kembali hewan purba itu bahkan dengan pengendalian genetiknya seperti pengendalian jenis kelamin sehingga perkembang biakan Dinosaurus dapat dikendalikan. Tentu saja seorang Hammond sudah masak-masak memikirkan dan merencanakan konsep kebun binatang ‘purba’ nya itu.

Manusia hanya bisa merencanakan, hanya Tuhan yang menentukan keberlangsungannya, dan segala sesuatu yang melawan hukum alam, maka ‘kiamat’ yang akan melahap nya. Begitu lah nasib seorang Hammond, disetiap rencana dan perbutannya yang dimanifestasikan dalam Jurassic Park nya. Seluruh cerita dalam seluruh film Jurassic Park dari awal hingga akhir berakahir dengan tragis, orang-orang mati disantap oleh T-Rex, di cincang habis oleh kawanan raptor. Tapi jika ditelisik lebih dalam ternyata serentetatan kegagalan Hamond dalam menjalankan Taman Dinosaurus nya itu diakibatkan oleh kesalahan yang sudah umum dilakukan manusia atau manusia Indonesia pada umumnya; konflik orang-orang dalam, dan human error. Maka akibat dari kesalahan-kesalahan itu lah kebuasan Dinosaurus yang dipendam oleh para ilmuawan Hammond terbebaskan.

Jurassic Park merupakan representatif dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya kajian biologi, biologi molekuler, hingga bioteknologi. Ilmuan-ilmuan dengan cermat ‘membangunkan’ kembali para Dinosaurus lewat ilmu pengetahuan dan teknologi. Jika dilihat dari sudut pandang ilmu pengetahuan, maka Dinosaurus yang terlahir kembali di film Jurassic Park merupakan suatu kabar yang menghebohkan dan sekaligus kabar kemajuan sains yang sangat pesat. Bayangkan dengan ilmu yang dimiliki oleh manusia, ia bisa membangkitkan Dinosaurus sebagai hewan purba, selain itu ia akan membangkitkan manusia purba, menghadirkan yang sudah purba, usang, dan tidak laiak ada di zaman sekarang untuk hidup di zaman sekarang. Manusia dengan kemampuan ilmu pengetahuan nya dapat menjelajah masa lalu dan masa depan, sungguh kabar yang menggembirakan sekaligus mengerikan. Betapa tidak, rasa gembira menyelimuti manusia karena ia akan kembali merasakan kenangan indah yang sempat ia peroleh atau belum sempat ia peroleh, dan rasa mengerikan karena dunia akan tercampur aduk antara yang sudah berlalu, yang sedang terjadi, dan yang akan terjadi. Hukum alam akan tidak jelas keberadaannya, jika hal demikian terjadi maka manusia telah mengambil alih posisi Tuhan, dan itu merupakan sebuah salah satu bentuk pemerkosaan terhadap alam semesta.

Kita semua tahu bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi sangat membantu kehidupan manusia. Hidup menjadi lebih mudah dan banyak pilihan ketika ilmu pengetahuan dan teknologi saling mengisi secara harmonis. Misal zaman dulu untuk berkomunikasi saja melalu surat, surat yang dikirim dari jarak puluhan bahkan ribuan kilometer, PDKT-an dengan dedek emesh, gebetan, atau mantan tentu lebih susah, karena kita harus menulis surat, mengirimkannya, belum lagi rawan begal surat cinta, – duh repot – . Adanya ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi lebih mudah dan sangat efisien saat ini, tinggal sms, chat, telpon, dan bilang “I Love U”, terus di balas “Maaf kita temenan aja” atau “kamu terlalu baik untuk aku”, lah itu salah satu manfaat teknologi dan ilmu pengetahuan. Orang akan secara instan mengalami perasaan dalam hidupnya.

Kembali kepada film Jurassic Park itu, manusia sudah menguasai Tuhan dengan mencipta mahluk-mahluk purba, dan itu merupakan sebuah perkosaan terhadap alam, karena manusia memaksa menghadirkan sesuatu yang tidak dikehendaki oleh alam, alam sudah tidak mau menghidupi mahluk-mahluk itu, jelas alam akan kerepotan yang mengakibatkan ketidakseimbangan yang selanjutnya alam menjadi sakit oleh manusia nya yang sakit. Apa kah itu sisi negatif dari kemajuan sains dan teknologi ? Jika kita tarik kebelakang, sumber asal muasalnya ilmu pengetahuan, maka kita akan menemukan filsafat, yaitu suatu ranah yang tidak bertuan, ia bukan lah ilmu, ia digunakan untuk mempertanyakan segala hal dan melakukan proses berfikir terhadapnya, maka tidak heran kebangkitan ilmu pengetahuan terjadi di Eropa pada zaman pencerahan, manusia terbebas dari belenggun agama saat itu. Jika demikian ilmu pengetahuan atau sains bersebrangan dengan agama. Memang sudah banyak para ahli dan mungkin orang awam berpolemik tentang itu, agama membuat kita untuk hidup sederhana, mensyukuri nikmat Tuhan, sadar akan keberadaan setiap insan manusia, cinta lingkungan, serasi dengan alam dan manusia serta hewan, tumbuhan, namun ilmu pengetahuan berbicara lain, atas nama perkembangan segala sesuatu dilibas, mungkin itu hanya persepsi manusia saja, tetapi dalam perkembangan ilmu kedokteran pembedahan mayat tidak boleh dilakukan zaman dulu karena melanggar norma, namun atas nama kebaikan ilmu pengetahuan akhirnya tetap di bedah sehingga zaman sekarang ilmu kedokteran berkembang pesat sekali. Jika terdapat hal-hal yang bersebrangan di antara agama dan ilmu pengetahuan lantas buat apa ilmu pengetahuan dan teknologi ada kalau hanya membuat alam sengsara ? mari kita berlaku adil sejak dalam pikiran, adanya ilmu pengatahuan jelas sangat bermanfaat bagi manusia, ilmu pengetahuan memungkinkan manusia berjalan lebih cepat bahkan dapat berlari menyusuri lintasan kehidupan, namun manusia harus lah adil sejak dalam pikiran dan perbuatan nya. Manusia harus mengimbangi hasratnya ; melakukan pekerjaan sains dengan pekerjaan alam. Harus harmoni diatara keduanya, manusia harus hidup berdampingan dengan mahluk lain dalam kerangka alam semesta agar kelak manusia dapat hidup dalam keberadaan yang sesungguhnya dengan alam, anak-cucu-cicit dapat menikmati dan mensyukuri alam semesta, walaupun pada akhirnya akan kiamat juga.

Tapi ya masalah Jurassic Park itu kan hanya lah film belaka, dan di tujukan untuk hiburan manusia di dunia khususnya di Indonesia, ya tidak apa-apa lah, wong film itu keren sekali dan membuat kita berfikir akan alam, selain itu juga bermanfaat karena memberi pengetahuan sains, pokoknya film itu keren, sarat akan filsafat kehidupan, ilmu pengetahuan, dan teknologi dibandingkan dengan film orang kita, yang kerja nya pacaran, tawuran, kawin lagi, kemudian tobat, minta maaf, lalu kawin lagi. Kok saya tiba-tiba ingat lagu dari grup band Gigi ya – Amnesia.
Bayu Sulistyo
Bandung, 28 Juni 2016

Published by

sulistyo

Halo teman! Saya Bayu Sulistyo, website ini merupakan tempat saya menulis -tentang apapun- sebetulnya saya tidak suka menulis, saya hanya membagikan informasi kepada kalian semua yang mungkin dapat bermanfaat, kalian dapat membagikan tulisan pada website ini jika memang perlu dibagikan. Oke sekian dari saya. selamat membaca! Best Regards Bayu Sulistyo

One thought on “JURASSIC PARK DAN KESERAKAHAN MANUSIA”

  1. Film Jurassic Park itu tegang banget… Bagus filmnya………. Musik pengiring dari John Williams benar benar menyentuh dan merinding….. Akting para castnya bagus banget…

    Like

Leave a comment