5 Alasan Kenapa Kita Harus Membeli Xiaomi Pocophone F1

Keberadaan smartphone sekarang ini sangat penting, betapa tidak selain sebagai alat komunikasi banyak manfaat lainnya yang dapat kita nikmati.  Kita dapat membaca berita lewat smartphone, mencari informasi tentang hal yang kita suka, menonton TV, menonton film, mendengarkan musik, memotret tempat-tempat bagus, selfie, berbelanja, memesan makanan, tiket liburan, hingga kita bisa menjalankan bisnis dengan smartphone.  Sungguh smartphone sangat dibutuhkan pada zaman sekarang karena multifungsinya dalam membantu pekerjaan kita sehari-hari menjadi lebih ringan dan tentunya sebagai alat hiburan.

Sekarang ini telah tersedia aneka macam smartphone dari mulai yang biasa-biasa saja sampai yang luar biasa, tentu dengan harga yang murah, sedang sampai yang mahal sekalipun.  Kita harus pandai-pandai memilih smartphone sebagai alat penunjang aktivitas sehari-hari jangan sampai kita salah membeli smartphone, alih-alih kita dimanjakan dengan fasilitasnya kita malah merugi, sudah mahal, kualitasnya pun tidak sesuai dengan harapan kita.  Banyak vendor yang telah membuat smartphone dengan keunggulannya masing-masing.  Salah satunya Xiaomi, pasti vendor ini sudah tidak asing lagi di telinga kita.  Vendor asal negeri Tirai Bambu yang telah membuat smartphone dengan kualitas baik dengan harga yang terjangkau.

 

Smartphone Xiaomi
Smartphone Xiaomi menjadi produk yang digemari dan banyak dicari oleh konsumen smartphone Indonesia. sumber gambar : https://www.teknosaurus.com/2018/06/05/menghemat-baterai-xiaomi/2/

 

Xiaomi kini kembali ‘berulah’ lagi dengan membuat smartphone canggih dengan harga terjangkau, kini Xiaomi menggebrak pasar smartphone dengan produk teranyarnya bernama Xiaomi Pocophone F1.  Setelah dipamerkan di India sekitar bulan Agustus 2018 melalui sub-brandnya, Poco akhirnya merilis smartphone canggih itu di Indonesia.  Xiaomi Pocophone F1 hadir di tengah pasar smartphone yang semakin beragam spesifikasi dan harganya.  Tentu hal itu membuat persaingan pasar smartphone khususnya di Indonesia menjadi semakin sengit.

Xiaomi pocophone f1 hadir sebagai solusi bagi kamu yang ingin memiliki smartphone elit dengan harga yang terjangkau pastinya smartphone ini dibekali dengan teknologi flashgip yang tentunya akan memberikan experience yang lebih baik kepada kamu dalam menggunakan smartphone.  Selain itu kamu akan dimanjakan dengan bentuknya yang high class namun tetap ramah dan nyaman saat digenggam.  Perpaduan bentuk, dimensi warna, dan ukuran smartphone yang tepat dan sangat kekinian membuat kamu pun merasa bangga memilikinya.  Berikut 5 alasan yang diringkas dari berbagai sumber yang harus kamu tahu kenapa Xiaomi Pocophone F1 laiak kamu beli.

 

  1. Layar smartphone yang keren dan canggih.
  2. Smartphone teranyar Xiaomi ini memiliki layar keren dan canggih yang membuat kamu makin betah berlama-lama pakenya.  Xiaomi Pocophone F1 ini dibekali dengan layar yang cukup luas yaitu 6,18 inci (~82,2% screen-to-body ratio) kemudian mempunyai resolusi 1080×2246 piksel 18,7:9 ratio (~403 ppi density), resolusi full HD+ ini membuat kamu nyaman banget menggunakannya.  Selain itu smartphone ini mempunyai panel layar IPS LCD yang menghasilkan warna jernih, yang membuatnya nyaman untuk mata sehingga  kamu akan betah berlama-lama menggunaknnya.  Layar smartphone ini juga dilapisi dengan Corning gorila glass yang membuat layar kuat dan terlindungi dari goresan lingkungan sekitar yang membuat kamu tetap merasa aman tanpa harus takut smartphone kamu rusak akibat tergores.  Selain itu smartphone ini memiliki dimensi 155,5 x 75,3 x 8,8 mm (6,12 x 2,96 x 0,35 in) dengan bobot 180 gram yang membuat smartphone ini nyaman digenggam.  Keunggulan lainnya adalah adanya fitur liquid cooling system yang membuat ponsel tetap pada suhu yang optimal atau tidak panas berlebih.

    Xiaomi Pocophone F1
    Xiaomi Pocophone F1 smartphone anyar dari Xiaomi yang memiliki fitur dan spesifikasi ciamik. Sumber gambar : https://tekno.kompas.com/read/2018/08/08/07010507/inikah-tampang-dan-spesifikasi-ponsel-xiaomi-pocophone

     

    2. Daya Power Baterai Yang Besar

  3. Baterai merupakan hal penting bagi pengguna smartphone, betapa tidak dengan didukungnya oleh baterai super power kinerja smartphone akan terus berjalan secara optimal.  Xiaomi Pocophone F1 ini didukung dengan baterai yang jumbo sebesar 4.000 mAh yang memungkinkan smartphone tahan berlama-lama digunakan.  Selain  itu dengan kemapuan quick charge 3.0 nya membuat smartphone ini mengerti kamu yang butuh cepat dan tetap dinamis dalam beraktivitas tanpa harus menunggu lama pengisian baterai.  Tidak ada ocehan lagi, dan gerutu yang akan keluar dari mulut kamu gara-gara lamanya ngecharge smartphone.

    3. Performa yang tinggi 

  4. Kebayang engga sih ketika kamu punya smartphone yang lelet ?, haduh pastinya itu bikin kamu sebel.  Kini kamu engga usah kesel lagi karena dengan punya Xiaomi Pocophone f1 kamu akan merasakan pengalaman gimana cepetnya smartphone ini.  Xiaomu pocophone f1 disenjatai dengan Qualcom Snapdragon 845 yang merupakan chipset yang biasa digunakan untuk smartphone flashgip.  Processor canggih ini karena menggunakan Octa Core dengan didukung internal memori 6 GB RAM/64 GB ROM/128/256 GB ROM membuat smartphone ini garang, kamu akan lebih cepat menjelajah internet dengan multitask yang tinggi.  Pokoknya smartphone ini ngerti kamu banget yang ingin cepat, tepat, dan tentunya multitask.

    4. Kualitas kamera yang ciamik

  5. Kamera merupakan salah satu hal yang penting dalam fitur smartphone, tanpanya smartphone akan terasa sia-sia.  Kamera membuat kita bisa mengabadikan momen-momen indah, membuat video, dan tentunya kita bisa berkreativitas dengan selfie!.  Tentu kamu yang kreatif, dinamis, dan energik membutuhkan kamera yang mengerti kamu.  Xiaomi Pocophone F1 hadir dengan kamera yang canggih yang bisa mengerti kebutuhan kamu, smartphone ini memiliki kamera yang menghasilkan foto kualitas tinggi. smartphone ini memiliki kamera dengan spesifikasi 12 MP (f/1,9, ½.55”, 1.4 µm, dual pixel PDAF) dan 5 MP (f/2.0, 1.12 µm, depth sensor) dan kamera selfie dengan resolusi 20 MP.  Dengan spesifikasi tersebut pengguna dari smartphone ini akan dimanjakan banget dalam hal potret-memotret.  Kamu akan lebih puas selfie, membuat video, video call, dsb.

    5. Harga yang terjangkau

  6. Xiaomi memang dipandang sebagai vendor yang mengerti kebutuhan orang banyak, tidak heran karena banyak dari produk-produknya sangat diminati oleh masyarakat luas.  Kualitas yang baik dengan harga yang terjangkau tentu menjadi alasan mengapa produk-produk smartphone Xiaomi menjadi primadona di masyarakat.  Kini Xiaomi menggebrak lagi pasar ponsel pintar, kehadiran Xiaomi Pocophone F1 di tengah masyarakat sebagai solusi bagi masyarakat yang ingin mempunyai smartphone canggih dengan biaya yang sesuai di kantong masyarakat.  Xiaomi Pocophone F1 hadir untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat.  Smartphone ini tersedia dengan tiga pilihan harga sesuai dengan spesifikasi masing-masing.  Pertama dengan spesifikasi RAM 6GB/ROM 64 GB dibanderol denagn harga sekitar 4,3 juta rupiah.  Kedua dengan spesifikasi RAM 6GB/128 GB ROM dibanderol dengan harga sekitar 5 juta, dan yang terakhir dengan spesifikasi RAM 8GB/256 GB ROM dibanderol dengan harga sekitar 6 juta rupiah.  Smartphone ini juga tersedia dengan tiga pilihan warna berbeda yaitu graphite black, steel blue, dan rose red.

  7. Xiaomi Pocophone F1 sangat cocok untuk kamu yang ingin mempunyai smartphone canggih namun terkendala budget, dengan punya smartphone ini kamu akan merasakan pengalaman luar biasa dan tentu harganya ramah untuk kantong kamu. So, jangan mikir kelamaan segera dapatkan smartphone keren ini di gerai-gerai kota kamu.

*Tulsan ini sebelumnya pernah dikirim untuk carisinyal.com. 

Bandung, 10 Oktober 2018

Bayu Sulistyo

CREAM : ERA DIMULAINYA MUSIK KERAS

Sejak populernya lagu-lagu The Beatles di Amerika yang membuat semakin kerasnya gelombang British Invasion membuat anak-anak muda Negeri Elisabeth semakin getol dalam membuat karya musik.  British Invasion adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan banyaknya artis/musisi band pop, rock asal Britania Raya yang populer di Amerika dan bahkan juga dunia pada saat itu.  Menurut Wikipedia British Invasion dibagi dalam dua gelombang.  Pertama sekitar tahun 1960-an dan yang kedua sekitar tahun 1980-an.  The Beatles dan The Rolling Stones merupakan band yang dipandang sebagai yang mendominasi pada saat itu hingga sampai akhirnya kita tahu bahwa setelahnya banyak band-band yang ikut berperan ‘memperparah’ efek British Invasion.

British Invasion
Sumber gambar : https://thehub.musiciansfriend.com/bits/british-invasion-quotes

 

Sebelum tahun 1960 merupakan awal kebangkitan musik hal ini mungkin efek dari berakhirnya perang dunia II, orang-orang bersukacita dalam menatap hidup yan lebih baik khususnya dalam menatap dunia musik yang lebih baik.  Kala itu muncul banyak musisi blues, rock’n roll, jazz yang mendominasi dunia musik.  The Tiellman Brothers, Howlin Wolf, sampai Chuck Berry ikut membentuk musik moderen terlebih pada saat itu telah ditemukannya teknik moderenisasi blues dengan menggunakan gitar listrik yang ditemukan oleh anak-anak muda Chicago Amerika.  The Tiellman Brothers dan Chuck Berry dirasa merupakan pelaku dari pembuatan musik moderen blues, rock’n roll mungkin mereka mengadaptasi permainan blues yang sudah dimoderenkan di Chicago.  Permainan mereka menginspirasi band-band lainnya di Inggris sebut saja The Beatles dan The Rolling Stone.  Kedua band British itu makin memoles warna musik rock’n roll dan blues.  Tidak heran jika mereka memimpin band-band Britania dalam rangka invasi ke Amerika pada khususnya dan dunia pada umumnya.

The Tielman Brothers
Sumber gambar : http://jatim.tribunnews.com/2017/02/04/the-tielman-brothers-grup-band-rock-pertama-asal-indonesia-yang-jadi-kiblat-band-dunia

 

Tindakan mereka yang memoderenisasi musik-musik 1950-an rupanya memantik anak-anak muda lainnya di Inggris untuk ikut berperan mengembangkan musik moderen dan tentu saja menambah daya gedor British Invasion.  Sebut saja The Kinks, The Who, Pink Floyd, The Animals, The Yardbirds, dan Cream yang merupakan segelintir contoh band yang ikut menggempur dalam narasi British Invasion.  Namun dari sekian band-band yang terlibat dalam memeriahkan British Invasion Cream merupakan band yang paling menonjol dan mendominasi dalam hal skill, penjualan album, dan kualias musik.  Mereka tidak lagi ikut dalam ‘pakem membuat musik’ seperti pendahulu mereka namun mereka membuat hal yang berbeda.  Ini terasa dalam musik-musik mereka yang berbeda dari band-band lainnya dalam pasukan British Invasion.  Lagu-lagu mereka seperti The Spoonfool, Deserted Cities of the Heart, I’m so glad, Tales of brave ulysses dan masih banyak lagi menunjukkan pada kita bahwa lagu ini beda banget dari band-band lainnya, lebih fresh, lebih berat, lebih keras, dan tentunya kita menemukan pengalaman lain dalam menikmati sebuah lagu.

CREAM Band from London England.
Members of rock band Cream, their sound was characterised by a melange of blues and psychedelia. Cream combined Clapton’s blues guitar playing with the airy voice of Jack Bruce and the manic drumming of Ginger Baker. Photo by LFI/ABACAPRESS.COM Sumber gambar : https://theaudiophileman.com/cream/

 

Cream terbentuk sekitar tahun 1966 dengan formasi trio yang tersiri dari Eric Clapton sebagai gitaris, Jack Bruce sebagai bassis, dan Ginger Baker sebagai drummer.  Mereka penuh skil dalam bermain musik, Eric sebagai gitaris blues yang ditempa sejak kecil dan ia menyempurnakan skilnya ketika ia bermain untuk John Mayall and Blues Breakers sehingga membuat ia menjadi pujaan banyak gitaris di Inggris.  Ia dijuluki sebagai Guitar God oleh khalayak muda di Inggris.  Ketika itu banyak perbincangan tentang permainannya sampai-sampai terdapat tulisan di jalanan kota London “Clapton is God”.  Hal itu tidak berlebihan karena pada saat itu banyak gitaris di Inggris khususnya London bermanin gitar tidak begitu banyak menggunakan teknik, tetapi dengan kemunculannya Eric ini membuat menjadi semakin baru dan berbeda dalam bermain gitar.  Hal itu menyebabkan kemunculan gitaris hebat lainnya seperti Jeff Beck dan Jimmy Page.  Cream dipandang sebagai Supergroup pertama di dunia, ini tidak berlebihan karena memang ketiganya -Eric, Jack, dan Ginger- penuh dengan talenta.  Eric dengan permainan bluesnya yang membuat banyak orang kagum, dikombinasikan dengan Jack dan Ginger yang bermain jazz menghasilkan musik-musik dengan genre baru.  Mereka menemukan blues rock, psychedelic rock, garage, hard rock, sehingga mereka dipandang sebagai peletak dasar musik keras untuk periode musik setelahnya.  Musik mereka dianggap sebagai pondasi dasar atau pertama dalam musik-musik keras pada saat ini.

Ketenaran Cream terlebih gitarisnya diketahui oleh seorang gitaris berbakat lainnya di belahan dunia sana -Amerika- yang kelak akan menjadi icon gitaris dunia selain Eric dan dipuja oleh banyak gitaris dunia hingga sekarang.  Jimi Hendrix merupakan gitaris yang dimaksud, ia datang ke London karena ingin bertemu Eric dkk serta ingin ngejam bareng.  Rupanya sang Guitar God asal British ‘dihajar’ oleh Jimi Hendrix yang saat itu ikut juga memperkenalkan teknik bermain gitar yang ciamik dengan equipment yang lebih wah.  Jika Eric menemukan teknik bermain gitar blues yang menghasilkan woman tone, Jimi datang kepada dia dengan memperkenalkan permainan yang penuh dengan improvisasi dan penggunaan wah wah pedal sehingga suara yang dihasilkan dari permain gitarnya menjadi asing ditelinga namun tetap spektakuler.  Setelah Jimi  pulang dari ngejam itu, ia membuat band The Jimi Hendrix Experience  yang dipandang sebagai upaya penyeimbang pengaruh Cream dan tentu saja sebagai penyeimbang hegemoni British InvasionCream dan Jimi Hendrix Experience menjadi sebuah icon untuk band-band lainnya dalam bermain musik.  Keduanya merupakan tipe jamming band yang artinya mereka tidak menuruti pakem yang ada terhadap aturan-aturan dalam bermusik, mereka mengeksplor musik ketika di studio dan live perform, mereka melupakan lirik-lirik lagu mereka, mereka hanya bermain dan bermain, menggebuk drum, membetot senar bas, memetik senar gitar yang merangkai kunci-kunci blues, sampai pada menggunakan lidah untuk memetik senar ini dilaukukan oleh Hendrix.  Tidak heran akibat keberadaan mereka lahir band-band lainnya yang ikut menemukan musik moderen khususnya rock dan yang paling mendominasi dari yang baru-baru ini adalah Led Zeppelin yang dipandang sebagai ‘anak’ karya dari Eric dan Hendrix.

Jimi Hendrix dan Eric Clapton, 2 Dewa Gitar
Jimi Hendrix dan Eric Clapton, 2 dewa gitar pada era 1960s. Sumber gambar : http://goldfm.lk/life/other/223/jimi-hendrix-eric-clapton-two-guitar-wizards-1967

 

Cream sebagai Supergroup pertama di dunia menunjukkan pada kita bahwa musik dapat berevolusi dan menjadi lebih indah dari sebelumnya.  Cream membuat musik lebih segar dan tentu saja mereka laiak disebut sebagai peletak dasar musik keras, lagu-lagu mereka merupakan sesuatu yang baru terlebih lirik-lirik mereka sangat puitis yang mendapat banyak pujian dari kritikus, ini tidak terlepas dari peran Jack Bruce dan Pete Brown yang mendominasi dalam penulisan lirik-lirik musik.  Musik mereka bukan hanya memberikan kepuasan dan memberi pengalaman berbeda dalam mendengarkan musik.  Eksistensi Cream merupakan suatu tambang emas untuk meraup keuntungan hal ini ditandai dengan suksesnya penjualan untuk ketiga album mereka –fresh cream, wheel of fire, dan good bye– yang sangat sukses dipasaran.  Namun sayangnya eksistensi mereka tidak bertahan lama, mereka akhinya bubar pada tahun 1969 karena ego dari masing-masing personil yang semakin besar.

Keju Ditemukan dari Ketidaksengajaan

 

Keju Sebagai Produk Olahan Susu
Sumber foto : https://www.vemale.com/tips-dapur/109329-keju-ditumbuhi-sedikit-jamur-masih-bisa-dimakan-atau-tidak.html

Siapa yang tidak tahu keju? semua orang pastinya tahu apa itu keju makanan yang lezat apalagi jika dikombinasikan dengan makanan lain seperti roti, kue, pizza, martabak dan makanan lainnya bahkan minuman kekinian.  Keju merupakan makanan hasil olahan susu yang diolah sedemikan rupa sehingga menghasilkan bentuk, cita rasa, bau, warna yang sesuai dan dapat diterima sebagai makanan disamping itu mempunyai nilai gizi yang tinggi.  Keju sangat populer dari dulu hingga saat ini, kebanyakan makanan yang tersedia saat ini hampir menggunakan keju sebagai bahan tambahan seperti kue, biscuit, roti, wafer dll.  Keju juga dapat kita gunakan sebagai bahan tambahan makanan atau topping lainnya seperti martabak, pizza, ayam geprek yang tentunya menjadi semakin enak banget.  Bahkan kita pun dapat menambahkan keju dengan mie istant yang sering kita buat di rumah atau kosan, apa kamu pernah mencobanya? Menambahkan keju Mozarella pada mie instan buatan kamu ?.

 

 

History of cheese
Sumber foto : https://stravaganzastravaganza.blogspot.com/2016/09/history-of-cheese-in-ancient-egypt.html
  1. Awal Mulanya

Kita mungkin pernah bertanya pada diri kita sendiri dari mana keju berasal, siapa orang pertama yang membuatnya, dan kapan keju ini mulai ada, hingga bagaimana membuatnya sehingga menjadi makanan yang lezat yang diterima oleh hampir semua orang.  Keju merupakan produk kebudayaan manusia zaman dulu hingga sekarang, disebut demikian karena keju merupakan hasil dari sebuah daya rasa, karsa, dan cipta manusia itu sendiri.  Keju mungkin telah ada sejak zaman Mesir kuno atau bahkan jauh sebelum itu.  Keju terbuat dari hasil olahan susu ternak baik itu domba, kambing, sapi, dan kerbau.  Keju mingkin saja telah dibuat sejak awal manusia beternak pada zaman dulu atau setidaknya setelah manusia menjinakkan hewan-hewan itu dan diambil manfaat daripadanya.  Sebuah informasi yang menyebutkan konon bahwa keju mulanya tercipta dari ketidaksengajaan.  Konon orang-orang Asia Tengah zaman dulu selalu melakuan perjalanan ke berbagai tempat atau belahan dunia entah itu tujuannya untuk berdagang, mencari tempat tinggal baru atau bahkan invasi daerah lainnya.  Orang-orang Asia Tengah membawa bekal susu dari hewan ternaknya, susu itu kemudian dimasukan ke dalam suatu wadah yang terbuat dari lambung anak sapi atau hewan ternak lainnya.  Mereka tentu saja melalui berbagai kondisi cuaca seperti hujan, panas yang mempengaruhi suhu udara dan ketika mereka akan meminum susu itu sesuatu telah terjadi, susu itu tidak lagi cair tetapi kental dan mendekati padat.  Kejadian itu dinilai sebagai awalnya makanan ini terbentuk akibat dari ketidaksengajaan maka ditemukanlah suatu makanan yang nantinya akan merubah dunia makanan.

 

 

Alexander Flemming Penemu Antibiotik Penicillin
Sumber foto : https://www.riaumandiri.co/read/detail/41571/mengenal-sejarah-antibiotik-penyelamat-nyawa.html

2. Penemuan Brilian

Banyak hal dikehidupan ini terjadi dari ketidaksengajaan yang nantinya mengubah dunia seperti penemuan antibiotik Penicillin.  Konon penemunya menemukan antibiotik itu dengan tidak sengaja juga.  Ilmuan tersebut tengah bekerja untuk menemukan obat yang mampu melawan mikroba atau kuman yang menyebabkan penyakit semasa perang dunia.  Serangkaian percobaan telah ia lakukan hingga ia memutuskan untuk berhenti sejenak dengan berlibur meninggalkan pekerjaannya di laboratorium.  Tanpa terduga ketika ia telah kembali dari berlibur ia menemukan suatu keajaiban pada penelitiannya.  Sesuatu telah terjadi di laboratoriumnya, percobaannya berhasil dan dia segera menyelesaikan penelitiannya itu dan ditemukanlah sebuah obat yang mampu melawan penyakit pada saat itu hingga sekarang.  Obat itulah Penicillin yang sekarang kita kenal dengan antibiotik.  Berdasarkan kejadian-kejadian itu kita tahu bahwa manusia sejak zaman dulu telah mengupayakan berbagai cara untuk membuat sesuatu yang berguna bagi kehidupan.  Kejadian pada orang-orang Asia Tengah yang tidak sengaja menemukan bakal keju tentu menjadi sebuah penemuan yang brilian dan membuat banyak orang pada zaman setelahnya terus berusaha meningkatkan atau menghasilkan sesuatu yang lebih dari pada pendahulunya.

 

 

Hari keju sedunia
Sumber foto : https://depositphotos.com/201488056/stock-photo-national-cheese-day-illustration-cheese.html

3. Upaya untuk Menghasilkan Jenis-Jenis Keju di Dunia

Sampai saat ini keju masih menjadi makanan manusia di bumi, orang-orang terus berusaha menelitinya sehingga makanan itu telah menjadi objek penelitian dalam disiplin ilmu makanan di universitas, lembaga makanan nasional. Akibatnya saat ini telah ditemukan atau dibuat keju dengan berbagai jenis.  Tercatat bahwa sampai saat ini telah ada lebih dari 400 jenis keju yang tersedia (National Dairy Council, 2000).  Keju-keju itu dibuat dengan berbagai metode dan teknik pengolahan susu yang berbeda-beda sehingga menghasilkan jenis keju yang berbeda, tujuan penggunaan yang berbeda.  Kita tahu bahwa makanan erat kaitannya dengan kondisi masyarakat pada daerah atau tempat tertentu.  Cikal bakal keju yang telah ditemukan oleh orang-orang Asia Tengah pada zaman dulu mungkin sekitar abad Masehi atau mungkin jauh sebelum itu telah memantik orang-orang untuk terus mengembangkannya.  Susu yang disimpan pada wadah minuman yang terbuat dari lambung anak sapi pada zaman orang-orang Asia Tengah itu telah memberikan petuunjuk pada sejumlah orang-orang setelah zamannya untuk membuat keju secara ilmiah dengan tidak meninggalkan seni daripadanya.  Susu yang disimpan pada wadah minuman yang terbuat dari lambung anak sapi yang digunakan oleh orang-orang Asia tengah itu telah mengalami suatu penggumpalan akibat dari rekasi kimia oleh suatu zat yang berada pada wadah yang terbuat dari lambung anak sapi itu.  Kondisi lingkungan yang memungkinkan saat itu seperti cuaca dan suhu lingkungan ikut berperan penting dalam reaksi kimia yang terjadi.

 

 

Rennet Enzyme
Sumber foto : https://www.carlagoldenwellness.com/2015/06/22/no-whey/

4. Rennet Sebagai Koagulan Pada Pembuatan Keju

Zat misterius itu yang menimbulkan reaksi kimia pada bekal susu orang-orang Asia Tengah adalah rennet yang dikenal sebagi enzim yang mampu menggumpalkan susu.  Rennet bereaksi positif dan menghasilkan suatu materi baru dari susu akibat adanya kandungan protein.  Susu yang dibawa dengan wadah minuman oleh orang-orang Asia tengah telah mengalami sebuah rekasi kimia oleh enzim rennet sehingga susu itu telah mengalami bentuk baru (fase baru).  Susu tidak cair lagi namun agak sedikit kental dan agak padat.  Secara sederhana materi padatan inilah yang akan menjadi cikal bakal keju.  Sebagaimana yang dijelaskan oleh Codex Alimentarius (2011) berabad-abad setelahnya yakni keju diperoleh dari koagulasi protein susu penuh (wholly atau partly), buttermilk atau whey cream, susu skim, dan atau campurannya menggunakan enzim rennet kemudian dilakukan pemisahan whey setelah terjadi koagulasi pada susu (Codex Alimentarius, 2011).  Enzim rennet yang berada dalam lambung anak sapi yang digunakan sebagai wadah minuman orang-orang Asia Tengah itu lah dan disertai dengan kondisi lingkungan yang sesuai telah mengakibatkan susu yang mereka bawa mengalami perubahan.

Keju sampai saat ini merupakan pangan yang bertanggung jawab dalam memenuhi gizi manusia, hal tersebut dapat dilihat pada produksi keju di dunia dari tahun 2000-2010 terus mengalami peningkatan yang puncaknya pada tahun 2010 dengan produksi 20 juta ton, dan produksi keju di Asia pada tahun 2000 hingga tahun 2010 tidak lebih dari lima juta ton (FAO, 2013).  Tidak mengherankan bahwa dewasa ini sangat banyak penelitian mengenai pembuatan keju.  Penelitian dari segi penggunaan koagulan, teknik pembuatan, nilai gizi, dan nilai kesukaan yang dihasilkan keju, hingga pada bisnis keju itu sendiri.

 

Bandung, 20 September 2018

PENDUDUKAN JEPANG, KEKERASAN PEREMPUAN, DAN BUDAYA INDONESIA : REVIEW BUKU PERAWAN REMAJA DALAM CENGKERAMAN MILITER #PRAMOEDYAATOER

Perawan remaja dalam cengkeram militer merupakan salah satu karya yang sangat bagus dari Pramoedya A Toer, karya tersebut bukan lah sebuah novel sejarah seperti Tetralogi Buru, epos kepahlawanan Arus Balik, maupun karya lainnya. Buku Perawan Remaja Dalam Cengkeraman Militer adalah sebuah catatan yang ditulis oleh Pram sendiri yang bersumber dari cerita rekan-rekan selama di Pulau Buru. Tentu saja cerita tersebut bukan lah sebuah dongen belaka, namun sebuah penulusuran atas apa yang telah terjadi terhadap perawan remaja bangsa ini di masa pendudukan Jepang dulu. Pram dengan baiknya menuliskan cerita-cerita tersebut dengan apik sehingga menjadi sebuah tulisan dengan gaya yang khas.

 

Seperti biasanya, karya-karya Pram yang sarat dengan humanisme, penindasan, kehidupan yang pelik yang menimpa manusia menjadikan karya nya sangat inspiratif dan mempengaruhi pemikiran pembacanya. Orang yang membacanya dapat tersentuh hati dan pikirannya sehingga seakan-akan ia ikut terhanyut dan ikut mengalami atas apa yang terjadi di dalam cerita. Buku Perawan Dalam Cengkeraman Militer menceritakan atau memberi informasi pengalaman yang didapat Pram dan atau teman-teman nya selama di Pulau Buru mengenai Perawan Remaja Indonesia yang ditindas, dilemahkan, dihncurkan cita-cita dan harapannya, dibuang keberadaannya oleh militer Jepang ketika pendudukan di Indonesia ketika PD II.

Perang dunia II yang saat itu telah berlangsung di dunia melibatkan beberapa negara-negara yang mendominasi salah satunya yaitu Jepang. Belanda yang saat itu masih mencokol dengan koloniaisme nya di Indonesia berhasil ditumpas oleh Jepang, maka berakhirlah jaman kolonialisme Belanda di Indonesia dan dimulai lah dengan Jaman pendudukan Jepang. Pendudukan Jepang pun dimulai, pembangun pangkalan-pangkalan Militer segera di bangun, mengambil alih pemerintahan atau administrasi negara hingga melakukan propaganda Dai Nippon. Perang dunia II yang terus berkecamuk, mengakibatkan Jepang harus megantisipasi krisis psikis para serdadunya dan untuk menhindari masalah yang ditimbulkan itu, maka saat itu Jepang membuat sebuah rencana, tindakan untuk menghindari masalahnya dengan mengambil perawan-perawan remaja untuk dijadikan objek pemuas seksual serdadu-serdadu Dai Nippon.

Muslihat Dai Nippon

Jepang dengan tipu muslihatnya telah menjalankan serangkaian rencana untuk memuluskan tujuannya – mencengkeram perawan remaja bangsa ini – melalui propaganda-propagand manisnya. Jepang saat itu menjanjikan untuk menyekolahkan pemudi-pemudi bangsa ini ke Tokyo dan Singapura agar ketika bangsa ini merdaka, para kaum muda dapat memimpin dan menjalankan negara dengan baik. Informasi terkait itu disebarkan melalui alat-alat jepang seperti kepala pemerintah daerah hingga tingkat desa. Informasi menyebar secara luas dan cepat secara mulut ke mulut sehingga kontrol akan kebenaran berita tersebut tidak ada, lain hal nya jika berita tersebut diumumkan melalui pers atau media yang ada tentu ada pihak-pihak yang akan melakukan verifikasi kebenarannya. Jepang berhasil dalam melakukan propaganda nya maka, ia mendapatkan perawan-perawan remaja yang penuh dengan semangat belajar di negeri orang dengan harapan sekembalinya ke tempat asalnya dapat memimpin negeri ini. Perawan-perawan remaja yang mengikuti program ‘belajar’ Jepang merupakan individu yang terdidik, lulusan sekolah SD maupun SMP, dan diantara mereka adalah keturunan atau mempunyai darah ningrat. Buku ini menerangkan bahwa mereka – Perawan-perawan remaja – dijemput langsung oleh serdadu Jepang langsung dari rumah orang tua nya masing-masing kemudian di kumpulkan di suatu tempat seperti asrama yang disekililing nya di pagari tinggi sehingga orang luar tidak dapat melihat / tahu apa yang terjadi di dalamnya. Mereka pula diangkut melalui kapal-kapal yang dikawal langsung oleh kapal perang menuju Singapura, namun kapal tersebut berbelok menuju pulau antah berantah dan mereka ditampung di sebuah pertahanan jepang dan menjadi alat pemuas nafsu serdadu-sedadu jepang.

Mereka Yang Dibohongi
Tidak ada hal yang lebih menyakitkan selain dibohongi, atas tindakan tersebut dapat mengakibatkan efek yang sangat fatal. Perawan remaja pada masa pendudukan Jepang sebagaimana digambarkan keadaannya oleh Pramoedya dalam buku ini sangat ironi. Mereka diiming-imingi dengan mimpi yang tak pernah terwujud bahkan menjadi suatu penderitaan yang menjadi cerita hidup mereka. Mimpi untuk disekolahkan oleh Jepang nyatanya tidak pernah terwujud malahan mimpi tersebut berganti dengan mimpi-mimpi buruk yang tidak akan pernah dilupakan. Mereka – perawan remaja – dijadikan sebagai budak seks, objek pemenuhan nafsu serdadu-serdadu Jepang yang stres dengan perang. Membayangkannya pun sungguh menjadi suatu bayangan yang sangat buruk. Kita tentu tidak pernah mau mempunya nasib begitu buruk. Sungguhpun perawan remaja bangsa ini pada masa sekarang mempunyai nasib yang jauh lebih baik dari pada perawan remaja dahulu. Seyogiyanya kita semua patut mensyukuri karena zaman telah berubah tinggal kita meneruskan perjuangan orang-orang terdahulu yang menentang penindasan kemanusiaan dalam bentuk apapun!. Perawan remaja masa sekarang harusnya berkaca dengan mereka yang dibohongi dan dijadikan binatang pada saat itu, perawan remaja saat ini sungguh beruntung dan memiliki banyak pilihan hidup, dapat bersekolah tinggi, menjadi apa yang diinginkan, status perempuan setara dengan laki-laki (walaupun masih ada yang merendahkan perempuan dan menginjak-injak harga diri nya), maka pilih lah hidup kalian sebaik-baiknya, jangan sampai terulang kembali cerita memilukan seperti dahulu. Saya ketika membaca buku ini berfikir betapa menderitanya orang-orang zaman dulu terlebih para perawan remaja. Pastilah mereka saat itu diliputi perasaan senang karena diberi kesempatan bersekolah ke jenjang yang lebih tinggi, diliputi semangat yang tinggi untuk membangun bangsa, nyatanya mereka dibohongi, tidak ada perasaan yang dapat menggambarkan bagaimana rasanya kenyataan jauh dari harapan, keluarga korban, sanak saudara, dan lingkungan pun pastinya merasa merana bahwa anak-anak mereka diperlakukan jauh dari layaknya perlakuan manusia. Tentu saya menyoroti bagaimana Jepang saat itu melakukan propagandanya dengan baik, mereka – Jepang – melakukan penyebaran berita-berita melalui pejabat administrasi seperti bupati, camat, hingga ketua atau kepala-kepala desa. Berita propaganda mengenai sekolah ke Tokyo dan Singapura menyebar dengan cepat melalui mulut ke mulut, sungguh tidak ada verifikasi atas kebenaran berita tersebut. Maka peran media atau pers sudah menjadi suatu hal yang penting dalam mengontrol pihak yang berkuasa.

Seputar Budaya Indonesia
Banyak orang mengatakan bahwa Indonesia mempunyai budaya yang sangat kaya, dalam artian mempunyai keanekaragaman yang tinggi, dari mulai budaya papua, hingga budaya aceh, Indonesia juga mempunyai ragam bahasa yang tinggi, dari mulai bahasa batak, dayak, makassar, papua, hingga jawa dan sunda. Akibat dari beragamnya budaya, bahasa maka corak berfikir manusia Indonesia pun berbeda pula, ini lah yang menjadi tantangan pemimpin bangsa ini untuk menyatukan manusia Indoensianya dalam melawan segala bentuk penindasan baik itu yang berasal dari dalam tubuh bangsa maupun dari luar bangsa Indoensia sendiri dan dalam bentuk penindasan terhadap hak untuk hidup, ekonomi – apapun itu. Beragamnya budaya, bahasa dan pola pikir bangsa Indoensia mengakibatkan berbedanya pula tiap-tiap kelompok dalam menyikapi suatu pokok persoalahan maupun perihal dalam berkehidupan. Misalnya dalam buku ini -Remaja Perempuan Dalam Cengkeraman Militer- Pramoedya sebagai penulis ingin menyampaikan kisah pilu yang dialami oleh perawan-perawan remaja yang ditindas oleh serdadu Jepang dan dibiarkan begitu saja hidup di Pulau Buru yang di mana saat itu mereka ditahan di garis-garis pertahanan di pulau tersebut. Ketika Jepang kalah, para remaja dibiarkan begitu saja di Pulau Buru yang asing bagi mereka, baik itu budaya, dan bahasanya. Mereka –remaja yang dicengkeram- dipaksa bertahan hidup di pulau yang asing bagi mereka, hingga mereka hidup dalam peradaban yang boleh dikatakan masih purba atau jauh dengan budaya jawa. Mereka dipaksa menyesuaikan diri, bergumul dengan penduduk Pulau Buru, hidup dikedalaman rimba dan puncak-puncak gunung, mulai berbahasa seperti penduduk Pulau Buru. Namun bagaimanapun juga mereka berbeda dengan penduduk asli pulau tersebut setidaknya dari fisik, mereka barang tentu sudah berbeda. Sebelumnya bahan buku ini merupakan bahan yang dikumpulkan oleh Pramoedya semasa ia menjadi tahanan di Pulau Buru, dan ia mengumpulkan bahan-bahan dari catatan-catatan teman tahanan lainnya yang ketika itu menjelajahi Pulau Buru dan melalui obrolan teman-temannya. Sudah barang tentu saya selama mengeyam pendidikan tidak pernah menemui pelajaran sejarah mengenai kisah-kisah ini, mungkin saja kisah perawan remaja dalam cengkeraman militer adalah salah satu dari sekian banyak sejarah tragis bangsa ini yang sengaja ditutupi atau bahkan tidak pernah ada yang mengakuinya atau menelitinya secara ilmiah. Kembali kepada persoalan di mana para remaja yang melebur dengan kehidupan Pulau Buru pasca ditelantarkan serdadu Jepang. Remaja-remaja ini dengan terpaksa melebur dengan kehidupan Pulau Buru sebagai upaya bertahan dari ketidakberdayaan mereka dan untuk mempertahankan hidup, mungkin juga mereka memulai kehidupan baru dengan tidak lagi berharap dapat kembali kepada keluarga karena tidak sanggup menerima dan menanggung malu. Mereka mulai melebur dengan kebudayaan setempat dengan mempersuamikan pria-pria buru, karena bagaimana pun juga wanita perlu sesosok pria agar eksistensi ia sebagai wanita mengada. Posisi mereka sebagai istri dari pria Pulau Buru tidak bedanya dengan keadaan istri dari pria Jawa. Mereka terkekang oleh keberadaan pria, kemana pria / suami mereka pergi, tentu mereka sebagai istri harus mengikutinya, wanita dijadikan perhiasan untuk pria, kebebasan yang tentunya wajar atau yang menjadi hak para wanita sukar sekali didapat. Ini lah contoh salah satu budaya di negeri ini yang mungkin sampai saat ini masih ada.
Jatinangor, 27 Oktober 2016

FILSAFAT DAN KEBINGUNGAN

 

Saya sebenarnya bingung untuk memulai menulis tentang tulisan ini, dari mana kah saya harus memulai, kenapa harus memulai dari bahasan ini atau itu,  dan hal apa yang akan dituliskan berikutnya.  Sungguh menjadi hal yang menyusahkan karena pusing memikirkannya,  untuk memulai saja sudah pusing karena adanya rasa bingung yang selanjutnya menjadi ragu atas pekerjaan yang akan dilakukan.  Lantas apa yang menjadi penyebab demikian? Apakah kebingungan muncul karena adanya rasa tidak berdaya diri  kita untuk mewujudkan apa yang kita mau (tidak percaya diri) lantas meragukan keinginan kita? Lantas apa yang menjadi penyebab lain sehingga kita bingung? apa kah kita takut dikomentari orang lain atas pekerjaan kita, apa kita tidak mau pekerjaan kita dikomentari orang lain, dan atau apakah kita menargetkan hasil yang bagus sekali sehingga mengharuskan  merencanakan tindakan untuk mewujudkan nya lantas kita bingung karena terbayangi rasa takut tidak berhasil?

Baik lah saya akan mulai, filsafat yang mempunyai arti cinta kebijaksanaan,  yang sebelum menuju ke arah sana seseorang harus berfikir sesuatu/  memikirkan sesuatu sehingga ia akan mengalami pergolakan pikir dalam dirinya,  dan merancang sebuah jawaban atau mungkin sebuah ketidakberdayaan menemukan jawaban atas pertanyaan2 dalam pikirannya sehingga ia akan bersikap bijak sebagai suatu kepasrahan berfikir.

Jika berfilsafat adalah suatu proses berfikir atas segala sesuatu di alam kehidupan,  maka tidak jarang kebingungan akan menyertai nya,  seperti yang telah disebutkan tadi kebingunga ada karena ketidakberdayaan manusia,  penuh nya hal-hal yang dipikirkan oleh manusia, menjadikannya ragu apa hal yang benar dan salah, pikiran seakan -akan mencari sesuatu yang dapat diterima dan dapat memuaskannya. Jika mendapatkan hasil itu adalah suatu kemenangan tapi jika tidak adalah suatu kebingungan yang terulang kembali.

Lantas apa hidup hanya berbicara mengenai kehidupan pikiran? yang di mana manusia terus -menerus memikirkan apa yang  dipikirkan ? Apa jawaban dari segala pertanyaan muncul dalam pikiran? bagaimana dengan kehidupan nyata yang membuat diri merasakan kenyataan melalui indera.

Bangun dari pikiran,  menuju luar pikiran,  dunia sedang menunggu pergerakan manusia2 nya .( agak berbau motivasi sampah).
Saya hanya ingin bilang bahwa filsafat membuat kebingungan dan jika tidak tersadar akan terus berputar didalamnya, terjebak dalam dunia pertimbangan /kebingungan karena pikiran belum mampu menemukan oase atau bahkan tidak mampu menemukannya,  apakah mungkin itu menjadikan nya  kehilangan momen realitas

Saya masih teringat apa yang dikatakan Jakob Soemardjo dalam bukunya Susahnya Menjadi Orang Baik,  kira2 begini “filsuf barat hanya memikirkan dunia, filsuf timur memikirkan dan melakukan ” .

Sekian

B. Sulistyo
Pojok Kamar.

Apa yang dimaksud filsafat sebagai mother of science?

Science atau sains atau ilmu pengetahuan merupakan produk dari peradaban manusia di bumi ini. Sains bisa dikatakan sebagai sebuah eksistensi dari manusia. Sains muncul dari rasa ingin tahu manusia terhadap apa yang dialami alam raya ini, sehingga manusia mempertanyakan kenapa hal ini dan itu bisa terjadi. Apa hal yang menyebabkan sesuatu terjadi pada diri manusia itu sendiri dan alam yang ia tempati. Kita bisa melihat kebelakang bahwa para filsuf yunani (yang terekspos media dalam arti yang ditulis sejarawan;sebenarnya saya ragu apa hanya filsuf2 yunani saja yang menjadi aktor dalam membangun pondasi peradaban sains dunia) yang mempertanyakan alam ini.  Maka saat itu muncul filosof alam sampai mazhab seperti millenesian dan kaum atomis.  Jika filsafat sebagai seni bertanya dan didalamnya terkandung serangkaian rasa heran,  tidak percaya atau ragu. Lantas muncul lah upaya2 pencarian oleh manusia itu sendiri, bagaimana bumi ini tercipta, kenapa bumi tercipta, kenapa matahari terbit di arah timur dan tenggelam di arah barat. Kenapa air berbentuk cair tidak padat seperti batu, kenapa jika tubuh ini digores pisau lalu sakit dan keluar darah yang dalam wujud seperi air, cair mengalir. Atau jangan2 kita berbahan dasar air?

filsafat tentu sebagai media dalam upaya pencarian yang ingin diketahui oleh manusia itu. Lantas dari mana kah asal atau sebutan filsafat itu sebagai mother of science?  Atau asal dari ilmu pengetahuan itu?

Jika kita mempertanyakan sesuatu dalam rangka mencari apa kah hanya terus berjalan dalam ranah mempertanyakan terus?

Maksud saya di sini adalah jika sesorang berfilsafat tentang sesuatu apa kah ia harus terus berfilsafat?
Saya pikir filsafat merupakan pandangan atas.suatu  pertanyaan manusia. Lantas bagaimana suatu sains muncul?

Jika orang berfilsafat dan menemukan jawaban berdasarkan kerja pikirannya lantas dari sana muncul suatu sains?

Sains sendiri merupakan ilmu pengetahuan bukan pengetahuan.  Ada ilmu dibelakangnya. Maka saya berpikir “ilmu” itu lah sebagai hasil dari suatu  proses pengolahan pengetahuan manusia.

Ahli kimia atau alkimia, mempertanyakan apa betul air akan menghilang jika dipanaskan terus menerus, ? Apa yang terjadi jika air dicampur dengan minyak dan bagaimana menyatukan mereka dalam suatu wujud.

Ahli kimia ini tentu bertanya apa yang sebenarnya bahan dasar dari segala sesuatu materi di bumi ini. ?

Maka bagi saya,  yang dimaksud filsafat sebagai mother of science adalah sebuah sebuah dasar untuk membangun pondasi2 dan menyempurnakan pengetahuan untuk menjadi sains. Walaupun sains tidak mutlak dan terus berubah. Filsafat harus diuji dengan serangkaian proses agar menjadi ilmu pengtahuan walaupun ilmu pengetahuan itu sendiri akan berubah dikemudian hari maka harus kembali lagi pada filsafat ilmu itu sendiri.

Hasil dalam berfilsafat harus diuji dengan mengadakan realisasinya. Jika tidak maka filsafat itu tidaklah menjadi suatu kemajuan bagi umat manusia.

Pojok kandang kuda,

Sulistyo Bayu.

TAHU DAN BISA

Apa kah yang membedakan antara ‘Tahu’ dan ‘Bisa’ ? Apa kah ke-dua nya sama ? lantas jika berbeda apakah yang menjadikannya berbeda ? kenapa ‘mereka’ selalu disebut-sebut pada setiap pelajaran. “Budi, apa kau bisa menghitung rumus trigonometri ?”, “Ah mahasiswa mana bisa melebur bersama masyarakat”, “hei kau mahasiswa baru, apa kau tahu esensi dari seorang mahasiswa?“. Begitu kira-kira kata “tahu” dan “bisa” selalu disebut-sebut dalam ranah pendidikan. Kira nya ‘Tahu’ dan ‘bisa’ telah menjadi indikator yang tidak formal kemudian ujian yang mengejawantahkan nya sehingga menjadi formal dalam mengukur keberhasilan suatu pendidikan, karena jika seorang siswa dan atau mahasiswa telah ‘Tahu’ dan atau ‘Bisa’ dalam ranah bidang keilmuan nya maka ia telah dinilai telah mampu menguasai keilmuan nya. Apa kah memang telah benar-benar mampu menguasai bidang keilmuan nya ? saya pikir kita tidak bisa menilai seperti itu, menilai kemampuan siswa atau mahasiswa -termasuk saya- hanya dengan indikator ‘Tahu’ saja atau ‘Bisa’ saja.

‘Tahu’ dan ‘Bisa’ merupakan dua hal yang berbeda, namun mereka saling mengisi satu sama lain. Tujuan pendidikan adalah untuk membebaskan individu dari belenggu ketidaktahuan, tapi apakah bisa membebaskan individu dari ketidakbisa-an ?. Pendididkan berindak sebagai pencerahan, pembebasan, dan sebagai oase dari kebodohan, maka individu yang telah merasakan pendidikan ia akan terbebas dari kebodohan/ketidaktahuan, dan tentu ia mendapatkan hal-hal yang baru yang diluar dari pengetahuannya sebelum mendapatkan pendidikan. Intinya dengan pendidikan, individu mendapatkan sesuatu yang baru di dalam diri nya – adanya perubahan -. Jika pendidikan bertujuan seperti itu, maka seharusnya setiap individu menjadi tahu akan bidang keilmuan nya, tapi saya meragukan apa kah ia akan menjadi bisa ? dalam artian ia bisa mengerjakan sesuatu atas dasar pengetahuan nya ?. Jika ia tidak bisa, maka menurut saya ia hanya baru sampai pada level ‘Tahu’ saja dan belum mencapai level ‘bisa’.

‘Tahu’ berkaitan dengan kemampuan dalam memecahkan serangkaian pertanyaan-pertanyaan di dalam pikirannya. Misal nya “Bayu apakah kamu tahu ibu kota Indonesia ?” “ya saya tahu, di Banjarmasin….” tentu jawaban seperti itu salah karena Ibu Kota Indonesia ada di Jakarta, maka orang demikian belum diberi tahu mengenai geografis atau pelajaran umum mengenai negara Indonesia. ‘Tahu’ hanya sekedar di pikiran, maka terbitlah kata ‘pengetahuan’ yang di mana ia hasil dari berfikir manusia yang termasuk di dalamnya hasil spekulasi. Kita bisa memikirkan mengenai hal ‘Tahu’ ini hanya sebatas pengetahuan saja, dan tentu kita bertanya apa kah dengan adanya kemampuan ‘Tahu’ itu seseorang mampu berbuat sesuatu dan bisa ?. ‘Bisa’ identik dengan kemampuan kerja atau hasil praktik yang tentu hasil perpaduan antara pengetahuan, keberanian mencoba, dan rasa tidak menyerah. Lantas bagaimana dengan orang yang sebelumnya tidak ada pengetahuan tapi ia bisa melakukan ? sebelum ke arah sana saya ingin mengatakan bahwa, ‘Tahu’ identik juga dengan teori, itu yang terjadi di masyarakat, ketika ada seorang sarjana yang tidak bisa apa-apa maka masyarakat akan menilai dia hanya tahu teori nya saja.

Mari kembali lagi kepada bahasan tentang ‘Bisa’. Jika orang telah mampu mencapai level ‘Bisa’ ia telah berhasil memadukan pengetahuan yang dimilikinya dengan modal motivasi yang ia miliki. Lantas bagaimana dengan orang yang tidak tahu ‘teori’ tapi ia telah ‘Bisa’ mengerjakan sesuatu yang bermanfaat bagi diri nya sendiri – minimal – dan masyrakat ? bagi saya ini adalah suatu anomali, atau jangan-jangan sistem pendidikan kita yang salah selama ini ? termasuk sistem pendidikan tinggi yang dinilai sebagai ujung tombak kualitas suatu bangsa. Pendidikan kita hanya terus mencekoki anak-anak dengan serangkaian pengetahuan tanpa adanya pembentukan jalan menuju ‘Bisa’.

Perguruan tinggi kita tidak jelas arahnya kemana, itu menurut saya, aka dibawa kemana para sarjana kita ? katanya sarjana adalah salah satu komponen penting dalam pembangunan, apakah mereka telah yakin atas kemampuan dirinya ? apakah telah dipastikan mereka telah mencapai level ‘Tahu’ dan leve ‘Bisa’ atau terampil sehingga ia bisa melebur bersama masyarakat ?. Orang yang telah ‘Bisa’ tanpa melalui jalan ‘Tahu’ sesungguhnya menurut saya ia telah bekerja dengan keras, bekerja dengan pikiran dan tindakannya. Karena ‘Tahu’ hanya sebatas ‘Tahu’, tetapi ‘Bisa’, ia tidak sebatas Tahu’ tapi mampu dan terampil berbuat sesuatu sehingga individu yang seperti itu akan bisa mengarungi samudra kehidupan dan bisa menjadi pengendali layar ditengah-tengah badai lautan.
Bandung, 14 September 2016

SAYA DAN MUSIK

Beda orang tentu beda pula sifat yang pembawaannya, dari mulai sifat fisik sampai sifat pribadinya bahkan pikiran nya karena setiap orang mempunyai ke-unikan nya masing-masing, hebat dengan cara nya masing-masing. Maka tiap orang harus mengeluarkan atau mengekspresikan diri nya masing-masing dan bagi saya keseragaman atau penyeragaman merupakan salah satu bentuk penindasan terhadap individu, maksud saya penyeragaman yang dapat menghambat ke-unikan dan kehebatan masing-masing individu. Setiap orang jelas mempunyai selera masing-masing entah itu dalam hal makanan, pakaian, musik, bahkan perempuan. Hal yang terakhir memang sedikit kasar jika perempuan di mata lelaki masuk dalam ranah seleranya. Maka di sini perempuan masuk dalam kriteria bukan selera. Tapi bukan itu yang dimaksud dari tulisan ini.

Saya bermaksud untuk menuliskan musik yang saya dengar dan perasaan saya ketika mendengarkannya. Saya suka mendengarkan musik terutama musik kesukaan saya, rasa nya tidak ada hari tanpa mendengarkan musik bagi saya. Jangan tanya selera musik saya apa, karena selera musik saya ancur banget. Tapi saya percaya bahwa musik adalah suara manusia yang diekspresikan melalui media. Terlepas dari apa suara manusia yang disuarakan bisa kenangan, kebahagiaan, kesededihan, kepedihan, kritik, gugatan dsb. Musik merupakan seni sekaligus perlawanan menurut saya, karena jika kita tidak bisa melawan terhadap kekuasaan maka musik-musik lah yang akan menjadi peluru-peluru kita untuk melawan.

Musik merupakan bagian dari seni, itu menurut saya karena di dalamnya ada aspek estetika yang dapat dinikmati oleh orang-orang. Rasa indah dari musik itu sendir dihasilkan dari daya cipta pembuat musik yang sarat dengan kreatifitas walaupun kreatifitas itu sendiri tidak mutlak, yang di mana nilai kreatif suatu musik tergantung dari pendengarnya yang mendengarkan. Musik menurut saya pun mempunyai ruh, karena ia hidup dan memberi hidup bagi yang mendengarkannya. Ia hidup karena mempunyai suatu estetik nya tersendiri dan ia memberi hidup kepada pendengarnya karena ia memberikan sebuah rangsangan kepada pendengarnya, apapun itu rangsangannya seperti kenangan, semangat, kesedihan, haru, dan membuat kita lebih tersadar.

Saya kira musik merupakan bagian dari kajian psikologis manusia atau yang dapat merangsang emosi manusia. Saya mendengarkan musik karena memang musik itu enak didengar jika memang demikian, selain itu lirik yang menyertainya bisa membuat makin indah dari suatu musik. Lirik yang nyambung tentu nya dengan instrumen-instrumen pengiringnya. Jika saya mendengarkan musik atau lagu maka langsung teringat apa-apa yang telah terjadi dalam hidup saya dan tidak jarang saya berspekulasi mengenai kehidupan orang yang menyanyikan atau yang memainkan musik nya. Maka dari sana saya bisa mengingat kembali kejadian-kejadian yang telah terjadi di kehidupan saya, dan itu bisa menimbulkan rasa senang, sedih, sakit, intinya galau.

Saya berfikir jika demikian maka orang yang mendengarkan musik jatuh cinta, ia akan merasakan jatuh cinta seperti apa yang digambarkan oleh musik yang melagukan hal tentang cinta. Ia akan baper dan kemudian galau dan ia akan hidup dalam dunia kegalauan, maka ia harus belajar filsafat baperisme agar ia dapat mengendalikan dan menguasai bapernya, kira-kira begitu saran saya, kenapa ? karena orang yang baper karena musik tentu ia tidak baik untuk nya, baper yang berlebihan maksud saya. Ia akan tidak sadarkan diri bahwa itu hanya efek yang diberikan oleh musik, orang harus sadar akan kenyataan ia sendiri dan segera bangkit – terus bergerak. Mendengarkan musik memang menjadi sarana untuk menenangkan diri dari dari hiruk-pikuk kehidupan, mumet nya hidup yang terjadi dan dirasai oleh orang-orang dewasa, maka orang dewasa perlu mendengarkan musik.

Saya menyukai musik karena ia memberi rasa tenang kepada pikiran, memberi rasa semangat, sekaligus memberi kan rasa yang malas dan mendayu-dayu. Ada benarnya juga jika pagi hari mendengarkan musik yang semangat maka lihatlah apa yang terjadi, kita akan semangat pula. Pikiran saya pun ketika mendengarkan musik, mulai berspekulasi apa sih yang dirasakan oleh sang penyayi dan pencipta nya ? apa kah musik atau lagu yang dinyanyikannya adalah emosi ia sendiri yang dicurahkan kedalam musik dan atau lagu ?. Musik tida bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, sampai kapan pun dan merupakan bagian dari peradaban manusia di alam semesta ini dari sejak purbakala hingga akhir masa peradaban manusia. Tapi saya masih bertanya-tanya kenapa ada sebagian orang yang menghakimi bahwa musik itu haram, dan mendengarkan nya pun ikut menjadi haram. Dunia terlalu suram tanpa musik. Entah lah.

Bandung, 12 September 2016

HILANG

JIKA HILANG MAKA HILANG
AKU HILANG MAKA MEREKA HILANG
SEPERTI POTONGAN LEGO YANG TIDAK LENGKAP
MEREKA KEHILAGAN KOMPONEN PELENGKAP
KOMPONEN TIDAK PENTING
SEPERTI AKU
BAHWA KEHILANGAN ADALAH
PERISTIWA YANG AMBIGU
MEMANG HARUS HILANG AGAR TUMBUH YANG BARU
MEMANG HARUS BINASA UNTUK MEMUNCULKAN YANG SEGAR
YANG HILANG ITU AKAN TERUS TERKENANG
MELALUI ORGANISME-ORGANISME PEMBANGKANG
YANG SELALU TIDAK PUAS AKAN KENYATAAN

APA PULA INI TULISAN
TIDAK NYAMBUNG, PUISI BUKAN, SAJAK BUKAN
INI TULISAN MEMANGLAH TULISAN
DARI ORANG YANG DIGONCANG KEHILANGAN
KEHILANGAN SEORANG KEKASIH
DIRI NYA SENDIRI.

ARUS BALIK

IMG_20160821_162320Tetralogi pulau Buru yang terkenal itu -Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca- tentu bukan satu-satu nya karya Pram. Banyak karya-karya Pram yang sama bagus nya, baik itu cerpen dan atau sebuah catatan peristiwa. Arus Balik adalah salah satu dari sekian banyak karyanya yang gemilang. Penilaian itu tentu tidak tanpa dasar, Arus Balik adalah suatu epos – cerita kepahlawanan – yang berlatar belakang sejarah nusantara sekitar abad 14 atau ketika orang Eropa pertama kali datang ke Nusantara. Buku ini menceritakan dengan apik peristiwa yang terjadi pada saat itu, sejarah tempat, dan yang lebih menjadi buku ini berbobot adalah cerita manusia nusantaranya dengan segala hiruk pikuk nya. Arus Balik merupakan sebuah peristiwa di mana arus kehidupan manusia nusantara pada saat itu bergelombang datang dari arah utara nusantara ke arah selatan nusantara. Segala sendi kehidupan datang dari arus utara – Agama, perdagangan, Budaya, Pertanian, Ilmu Pengetahuan – menggelombang menerjang sendi-sendi kehidupan manusia nusantara saat itu. Arus selatan yang pada awalnya menerjang arus utara, kini lambat-laun menjadi hilang. Kata ‘Arus’ dalam cerita ini menggambarkan datangnya kekuasaan, pengaruh, penderitaan, bahkan pencerahan. Arus selatan yang dulu menerjang diwakili oleh hegemoni Majapahit. Atas kekuasannya, majapahit menerjang arus utara, menghegemoni nusantara. Setelah majapahit runtuh maka Arus utara menerjang sedikit demi sedkit.
Tokoh utama dalam buku ini adalah Galeng, seorang pemuda desa -Pegulat – yang sederhana dan tidak mempunyai cita-cita selain menjadi petani sederhana. Bersama Idayu – kekasihnya – ia mengarungi perjuangan untuk melawan terjangan arus dari utara itu. Kehidupan Galeng dan Idayu terus merangkak naik, dari hanya sebagai anak desa kemudian menjadi tokoh yang dipuja oleh masyrakat Tuban (Buku ini mengambil latar Tuban sebagai latar utama) karena keduanya adalah primadona – Galeng juara gulat, dan Idayu juara tari hingga menjadi orang yang sangat berpengaruh dan tokoh yang menjadi penentu kehidupan di Tuban.
Galeng dan Idayu lambat laun ikut masuk ke dalam tatanan politik Tuban yang mau tidak mau mereka terlibat dalam penentuan nasib Tuban dalam rangka mempertahankan diri dari pengaruh Portugis dan Spanyol (Bangsa Eropa pertama yang mendatangi Nusantara). Kedua bangsa kuit putih itu yang telah memberi pengaruh dalam sendi-sendi kehidupan di Nusantara khususnya perdagangan, mereka mengacak-acik sistem perdagangan Nusantara yang tenang dan lancar. Tuban sebagai salah satu bandar dagang di pulau jawa ikut andil menentukan iklim dagang di Nusantara maka, segala usaha dilakukan oleh penguasa setempat yang sayangnya tidak bertujuan mengusir Portugis dan Spanyol dari Nusantara demi memulihkan perdagangan di Nusantara melainkan tidak mengambil sikap atas mereka. Alhasil terjadi huru-hara, intrik politik, penghianatan oleh para penguasa Tuban terlebih gejolak politik kerajaan-kerajaan kecil (pecahan Majapahit di Pulau Jawa) ikut merongrong.
Arus Balik menceritakan bagaimana Agama Islam mulai dikenal oleh manusia Nusantara. Islam sebagai agama baru mulai memasuki sendi-sendi kehidupan di Nusantara pada saat itu. Kerajaan-kerajaan Islam mulai bermunculan – Pasai Aceh, Malaka, Demak Jawa. Hal yang menjadi menarik adalah diceritakannya proses siar agama ini, dengan cara melakukan pembicaraan-pembicaraan di pedalaman desa pulau-pulau di Nusantara, didirikannya pondok pesantren, Masjid.
Buku ini mnceritakan juga mengenai sejarah tempat di Nusantara misalnya Jakarta, yang asal muasalnya bernama Sunda Kelapa yang berada di bawah kuasa Pajajaran -Kerajaan Hindu di Jawa Barat. Sunda Kelapa ditaklukan oleh seorang tokoh Demak yang dan digantinya menjadi Jayakarta hingga saat ini menjadi Jakarta -Ibu kota Indonesia. Selain itu buku ini menceritakan bagaimana Jagung sebagai panganan masuk ke Nusantara yang dibawa oleh para pedagang luar, dan mengisi jenis panganan yang dapat dimakan. Penyakit-penyakit baru pun mulai dikenal pada zaman itu. Seperti Raja Singa – salah satu penyakit kelamin yang bermula dikenal ketika pendudukan orang-orang Portugis di Tuban dan melakukan suatu aktivitas seksual dengan para korban / penduduk Tuban yang tidak berdaya. TIkus pun mulai dikenal sebagai hewan baru pada masa itu.

Sungai Ciliwung di Jakarta saat ini tidak luput ikut diceritakan dalam buku ini, sungai besar itu pada masa nya digunakan sebagai jalur transportasi untuk mengangkuti hasil bumi dari pedalaman menuju ke pesisir untuk ditukar degan komoditas lainnya, begitu sebaliknya.
Buku ini menceritakan juga mengenai teknologi persenjataan yang mutakhir pada masa itu -Meriam, kepunyaan Portugis dan Spanyol yang berkuasa atas lautan dan daratan. Tidak hanya bangsa eropa yang mempunyai teknologi semacam itu, pribumi pada masa itu mempunya senjata serupa dengan spesifikasi lebih rendah – Cetbang. Suatu meriam mini dengan daya tembak lebih rendah dari Meriam. Cetbang merupakan peninggalan dari Majapahit yang dibuat oleh para ahli saat itu. Berbahan ledak mesiu dengan daya ledak rendah dari pada Meriam yang berdaya ledak tinggi.
Buku Arus Balik ini mempunyai tebal sekitar 750 halaman dengan beragam cerita manusia Nusantara dan Bangsa Eropa yang mendudukinya. Agama, budaya, pertanian, sejarah, ras manusia, ilmu pengetahuan yang telah ada dan yang bermunculan diceritakann dengan padat dan apik.